1.Tari Sekar Jagat
Tari sekar jagat merupakan salah satu Tari Bali yang biasanya difungsikan sebagai tari penyambutan baik itu pada acara Balih-balihan ketika odalan di pura ataupun pada acara-acara yang bersifat formal. Tari sekar jagat ditarikan oleh para wanita, biasanya berjumlah 5 sampai 6 orang.
Tari sekar jagat berasal dari kata "Sekar" berarti bunga yang harum dan "Jagat" adalah dunia. maka tarian ini dimaknai sebagi tarian yang melambangkan keharuman bunga di seluruh dunia.Tari ini menggambarkan damainya dunia dengan semerbak kembang - kembang bunga yang menghiasinya.
Tari sekar jagat diciptakan pada tahun 1993 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (N.L.N. Suasthi Widjaja) yang notabenenya adalah seniman tari Bali kelahiran Denpasar 23 Mei 1946 dan diiringi gambelan yang diciptakan oleh Bapak I Nyoman Windha.
2.Tari Pendet
Tari Pendet diciptakan oleh seorang maestro tari dari Bali yaitu I Wayan Rindi (1967), I Wayan Rindi menjadikan tari pendet sebagai penggubah tarian sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Asal usul tari pendet diciptakan adalah untuk tari pemujaan yang banyak dipentaskan di Pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Inti Gerakan Tari pendet adalah untuk simbol penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, beberapa seniman di pulau Bali merubah Tari Pendet menjadi tarian ucapan selamat datang, tetapi Tari pendet tetap mengusung unsur sakral dan religius yang menjadi ciri tari pendet.
3.Tari Puspanjali (bali)

4.Tari Sekar Ibing

Semula tarian yang mengambarkan kehidupan yang penuh keakraban dan suka ria ini lahir sebagai tari ibing-ibingan. tarian yang ditarikan oleh 10 orang penari (5 pria dan 5 wanita) diihami oleh tari joged.
Ngibing adalah tarian bebas dalam tari Joged Bumbung (tari pergaulan) yang dilakukan bersama-sama penari joged.
Tarian ini merupakan ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa (penata tari) dan I Ketut Gede Asnawa (penata iringan) yang mendapat kepercayaan dari pemerintah Kabupaten Badung untuk menciptakan sebuah tarian baru yang ditampilkan dalam Festival Gong Kebyar se Bali pada tahun 1983. Perubahan nama ke Sekar Ibing terjadi ketika tarian ini dikembangkan di SMKI Denpasar, setelah tarian ini mendapat sambutan yang cukup baik dari penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar